WRITING IN THE HERE AND NOW

 Menulis merupakan sesuatu hal yang tidak lepas dari proses pembelajaran di dalam semua mata pelajaran. Menulis tidak asing bagi kalangan pendidik, pelajar, dan orang tua. Menulis berita dalam pembelajaran siswa kelas VIII ada pada semester 2, tetapi siswa kadang bingung apa yang harus ditulis? Padahal kebingungan itu bisa dijawab dengan melihat sekeliling kita. Kalau di lingkungan sekolah berarti fenomena-fenomena yang ada di siswa maupun guru bisa dijadikan bahan untuk menulis. Fenomena tersebut diolah dan diproses dalam sebuah tulisan berita yang enak untuk dibaca.

     Dalam pembelajaran, penulis menemukan permasalahan yang dihadapi siswa yaitu siswa bingung menemukan ide untuk bahan menulis. Kadang dengan wawancara bingung menentukan narasumber yang akan diwawancarai,waktu dan jarak yang digunakan untuk wawancara berbenturan dengan kondisi fisik siswa yang lelah dan jarak yang jauh. Walaupun begitu ada juga siswa yang  wawancara tetapi kesulitan dalam menuangkan hasil wawancara dalam bentuk tulisan atau berita. Bahan menulis ada di sekitar siswa tetapi masih bingung menuangkan dalam tulisan. Sebenarnya bagaimana sih menulis berita itu…?

     Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik.

     Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar siswa dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang siswa, namun proses pengajaran ini memberi kesan
 hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan siswa.

     Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses 5W+1H . Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat siswa lebih mudah mencapai target belajar (Agam. 2013)dalam situs http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion. .

Ide ada, peristiwa juga ada, tapi untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan atau berita ternyata tidak semua orang dari kita bisa melakukannya. Rumus menulis berita yang dikenal dengan istilah juga sering kita dengar, tapi terkadang masih bingung untuk menerapkannya. Ingat, What (Apa), Where (Di Mana), When (Kapan), Who (Siapa), Why (Mengapa) + How (Bagaimana) adalah hal – hal yang tidak boleh diabaikan dalam penulisan sebuah berita.

 

Berikut langkah – langkah mudah cara penerapan 5W+1H lengkap dengan contohnya. (1) buatlah judul berita yang kita kehendaki, misalnya ; MTsN Ponorogo Gelar Peringatan Tahun Baru Hijriyah.(2) isilah/gantilah 5W+1H dengan peristiwa yang akan kita jadikan berita, misalnya kita akan menulis berita tentang peringatan Tahun Baru Hijriyah, maka kita isikan datanya sebagai berikut; What (Peringatan Tahun Baru Hijiriyah), Where (halaman MTsN Ponorogo), When (Selasa, 5/11/2013), Who (Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo), Why (untuk menteladani semangat hijrah Nabi Muhammad SAW) + How (jalannya acara),(3) menyusun 5W menjadi sebuah lead berita dalam satu paragraf agar pembaca yang membaca lead berita tersebut langsung paham dengan isi beritanya. Susunan 5W itu tidak harus baku sesuai dengan urutan What (Apa), Where (Di Mana), When (Kapan), Who (Siapa), Why (Mengapa), tapi kita bisa mengganti urutannya sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk contoh di atas bisa disusun sebagai berikut; “untuk menteladani semangat hijrah Nabi Muhammad SAW MTsN Ponorogo Kementerian Agama Ponorogo Peringatan Tahun Baru Hijiriyah Halaman MTsN Ponorogo Selasa, 5/11/2013”,(4) susunan lead berita di atas tentu masih kaku, kurang enak dibaca dan masih belum jelas maksudnya sehingga perlu disusun ulang dengan menambahkan beberap kata / kalimat untuk menyambung point yang satu dengan point yang lain, misalnya menjadi seperti ini; “Dalam rangka untuk menteladani semangat hijrah Nabi Muhammad SAW, MTsN Ponorogo Kementerian Agama Ponorogo Peringatan Tahun Baru Hijiriyah menggelar Peringatan Tahun Baru Hijiriyah yang dipusatkan di Halaman MTsN Ponorogo pada Selasa, 5/11/2013 yang laludan (5) setelah semua data 5W terangkum dalam lead berita pada paragraf pertama, selanjutnya kita tinggal menulis 1H (How) pada pargaraf kedua dan seterusnya sesuai dengan keinginan kita apa–apa saja yang perlu dan penting untuk disampaikan kepada pembaca.

     Pengertian menulis sebenarnya sangat beragam tergantung dari sisi mana seseorang mendefinisikannya. Akan tetapi pengertian menulis sesungguhnya tepat jika memuat beberapa unsur diantaranya adalah melewati proses berpikir atau menggunakan pikirannya untuk menulis. Jadi menulis itu dapat juga dimaknakan sebagai penyampaian ide dan pikiran memlalui media tulisan.

           Menulis merupakan suatu cara untuk mengetahui dan menemukan apa yang diketahui oleh seseorang yang terekam dalam pikirannya (Cox, 1999:309)dalam situs …. in Articles .2011. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pengertian dan hakikat menulis dimaksudkan adalah bahwa untuk melakukan kegiatan menulis diperlukan kegiatan berpikir atau ketika seseorang ingin menulis, ia menggunakan pikirannya agar ia dapat menghasilkan tulisan.

Pada dasarnya Pengertian dan hakikat menulis dapat dilihat pada tiga aspek, yakni: (1) menulis sebagai proses berpikir, (2) menulis sebagai proses berpikir meliputi serangkaian aktivitas, dan (3)  menulis sebagai proses berhubungan erat dengan membaca. Ketiga hal tersebut yang menjadi dasar pengertian dan hakikat menulis dipaparkan sebagai berikut.

Menulis sebagai suatu proses menuangkan gagasan atau pikiran dalam bentuk tertulis. Menulis sebagai proses berpikir berarti bahwa sebelum dan atau saat-setelah menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir. Proses berpikir menurut Moore dkk.(dalam Khalik, 1999:28)dalam situs …. in Articles .2011 memiliki sejumlah esensi: mengingat, menghubungkan, memprediksikan, mengorganisasikan, membayangkan, memonitor, mereviu, mengevaluasi, dan menerapkan. Jadi Pengertian dan hakikat menulis sesungguhnya  memuat tentang suatu proses berpikir , gagasan yang dituangkan dalam kalimat/paragraf dapat dianalisis kelogisannya.

Menulis dan proses berpikir berkaitan erat dalam menghasilkan suatu karangan yang baik. Dan karangan yang baik merupakan manifestasi dari keterlibatan proses berpikir. Dengan demikian, proses berpikir sangat menentukan lahirnya suatu karangan yang berkualitas. Syafi’ie (1988:43)dalam situs …. in Articles .2011 mengemukakan bahwa salah satu substansi retorika menulis adalah penalaran yang baik. Hal itu berarti bahwa penulis harus mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional Tanpa melibatkan proses berpikir rasional, kritis, dan kreatif akan sulit menghasilkan karangan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

Pappas (1994:215)dalam situs …. in Articles .2011 mengemukakan bahwa menulis sebagai proses berpikir merupakan aktivitas yang bersifat aktif, konstruktif, dan penuangan makna. Pada saat menulis siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skemata, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Dalam proses tersebut diperlukan kesungguhan mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis, dan menata ulang gagasan yang dicurahkan. Hal tersebut diperlukan agar tulisan dapat terpahami pembaca dengan baik.

Menulis sebagai proses berpikir yang menghasilkan kreativitas berupa karangan, baik karangan ilmiah maupun karangan sastra. Karangan sebagai bukti kreativitas diperoleh melalui serangkaian aktivitas menulis. Rangkaian aktivitas menulis adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Tompkins (1994:126)dalam situs …. in Articles .2011, yakni pramenulis, pengedrafan, perbaikan, penyuntingan, dan publikasi.

Menulis sebagai proses berpikir yang terdiri atas serangkaian tahapan dikaitkan dengan pembelajaran, berarti kesempatan bagi siswa untuk memperoleh bimbingan dari guru secara nyata untuk mencapai keterampilan menulis yang diharapkan. Melalui tahapan tersebut siswa dapat mengetahui keterbatasannya secara jelas dan sekaligus berupaya meningkatkan kemampuannya secara bertahap dan berkesinambungan.

Menulis sebagai proses berpikir yang terdiri atas serangkaian aktivitas yang fleksibel berkaitan erat dengan membaca. Hal itu dapat dilihat dari (1) segi sebelum menulis diperlukan berbagai pengetahuan awal dan informasi yang berkaitan dengan topik yang digarap. Untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan tersebut membaca merupakan sarana yang paling tepat, (2) dilihat dari segi saat-setelah menulis, membaca merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dengan kegiatan menulis pada tahap perbaikan, penyuntingan. Penulis pada dasarnya adalah pembaca berulang-ulang terhadap tulisannya. Burns dkk. (1996:383)dalam situs…. in Articles .2011 mengemukakan bahwa membaca dan menulis saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Menulis sebagai proses, Tompkins (1994:126)dalam situs …. in Articles .2011 membaginya atas lima tahap, yakni (a) pramenulis, (b) pengedrafan, (c) perbaikan, (d) penyuntingan, dan (e) publikasi. Kelima tahap tersebut hendaknya menjadi partisipan aktif dalam setiap tahap proses menulis mulai dari pramenulis sampai pada tahap publikasi.

            Writing In The Here And Now (Menulis pengalaman di sini dan saat ini) adalah teknik menulis yang membantu siswa merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami Mel Silberman./Hidayat Komarudin.(2009:).Cara dramatik untuk memajukan refleksi independen adalah meminta siswa menulis laporan tindakan saat sekarang dari sebuah pengalaman yang telah mereka alami(seolah-olah tindakan itu terjadi di sini dan sekarang). Pengalaman yang bisa di tulis misalnya problem baru,peristiwa keluarga,presentasi,pengalaman dengan teman,situasi belajar dan situasi di lingkungan sekitar kita.

     Dengan Writing In The Here And Now (Menulis pengalaman di sini dan saat ini ) pembelajaran menulis berita bisa berjalan lancar karena di sini siswa dituntut untuk aktif menuangkan apa yang sudah dialami pada saat ini dengan cepat. Sehingga memori tentang pengalaman/peristiwa yang sudah terjadi tidak hilang sia-sia. Tentu saja didukung proses berpikir, pengetahuan tentang kosakata, kebahasaan, kejurnalistikan siswa mampu menghasilkan tulisan yang bisa dipublikasikan di sekolah ataupun di media massa.

 

                                                               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTILAH KATA "PERPISAHAN, PISAH KENANG,WISUDA, PURNAWIYATA"

ITULAH KALIAN ...TERKESAN DAN TERKENANG

Jangan Sombong !