BETULKAH CINTA ITU SEPERTI KUTUKAN?
Sebuah pernyataan di Ig yang dikatakan oleh Basyasman "Tidak ada kutukan yang lebih mengerikan dibandingkan cinta". Basyasman adalah seorang anak muda yang kuliah di jurusan tafsir. Tanggal lahir Husain Basyaiban yakni tepat pada 12 Agustus 2002. Ia sering membagikan konten dakwah.Isi dakwahnya adalah berdasarkan dalil lengkap dengan kitabnya, ada jalur dan sanadnya. Jadi tidak asal ngomong.
Kali ini aku tidak akan bahas tentang siapa beliau. Tetapi dibalik pernyataannya. Apakah cinta itu kutukan atau kutukan itu cinta๐. Sebenarnya cinta itu tidak seperti itu. Cinta itu anugerah yang bisa setiap saat menghampiri kita dimanapun dan kapanpun. Mengapa cinta dianggap sesuatu yang menakutkan? apa alasannya?? Allah SWT saja dikatakan maha cinta. Sumbernya cinta yang setiap saat dianugerahkan untuk manusia yang dikehendakinya.
Baiklah kita akan bahas cinta itu kutukan. Kutukan adalah istilah yang mengarah ke hal yang negatif. Menuju sesuatu yang buruk. Penyaluran cinta yang salah arti dan tempat maka akan berakibat fatal bagi penggunanya atau pemiliknya. Misalnya cinta yang digunakan untuk mempermainkan hati manusia bisa lelaki ke perempuan sebaliknya perempuan ke lelaki. Hubungan yang didasari cinta tetapi disalahgunakan itu bisa disebut kutukan. Ada berita, seorang ayah yang melakukan pelecehan pada anak kandung atau orang dewasa melecehkan anak-anak. Itulah kutukan yang harus dipertanggungjawabkan di dunia maupun diakhirat. Seorang pemuda yang memutuskan perempuan karena tidak ada kecocokan lagi ini juga kutukan.Intinya Kutukan itu cinta yang digunakan untuk menyakiti sesama manusia.๐ Peristiwa yang tragis dan menguras air mata.
Selanjutnya cinta menurut pandangan Islam. Apakah bisa dikatakan kutukan yang diberikan oleh Allah SWT untuk manusia yang mengharapkan. Kita lihat ya...Cinta menurut pandangan islam merupakan kasih sayang yang terjalin antara sesama hamba Allah. Seperti halnya cinta manusia terhadap pencipta-Nya, cinta antara orang tua dengan anak dan sebaliknya, istri dengan suami dan sebaliknya, adek dengan kakak dan sebaliknya, sesama saudara, dan lain sebagainya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14)
Bukanlah Allah telah menciptakan manusia untuk hidup berpasang – pasangan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Di dalam Al Quran terdapat firman Allah mengenai hal ini :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Ruum: 21)
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nur: 32)
Cinta menurut pandangan islam bisa dikatakan seperti halnya keimanan, yakni yang sudah diyakini dalam hati, kemudian diucapkan dengan lisan, dan juga sudah dibuktikan dengan perilaku. Karena menurut saya pribadi bahwa mencintai antara satu orang dengan yang lainnnya merupakan tanda – tanda serta salah satu ciri sebagian orang yang mempunyai iman.
Maksudnya disini cinta itu bisa datang tapi bukan karena adanya dorongan nafsu belaka. Tetapi, cinta itu bisa datang karena ada iman dari dalam diri sehingga akan mengutamakan akhlak yang mulia dan juga tingkat ketaqwaan kepada Allah Swt.
Pada dasarnya cinta yang berlandaskan nafsu tidak akan lama untuk bertahan, tidak mendatangkan kebahagiaan dan juga ketentraman dari dalam jiwa, melainkan hanya akan merasakan kesengsaraan serta suatu kehinaan yang berlangsung secara berkepanjangan.
Maksudnya disini cinta hanya akan diucapkan secara langsung kepada seseorang yang memang benar – benar kita cintai. Hal tersebut juga termasuk dalam kategori sunnah karena Rasulullah Saw sendiri memberikan anjuran untuk melakukannya.
Meskipun demikian tetap ada aturan mainnya, yakni rasa cinta yang kita rasakan hanya boleh diucapkan kepada seseorang yang memang sudah menjadi mukhrim (halal), sahabat atau teman yang shalih, dan yang perlu anda perhatikan serta menjadi hal paling penting ialah rasa sayang kepada orang tua.
Tanpa adanya bukti dan suatu tindakan yang nyata terhadap cinta yang kita rasakan, itu artinya kita tidak sungguh – sungguh mencintai seseorang. Karena Rasulullah saw sendiri pernah memberi suatu penjelasan bahwa apabila ada seorang laki-laki mengaku mencintai seorang perempuan, maka ia wajib segera melakukan niat baiknya tersebut dengan langsung melamarnya untuk dijadikan seorang istri.
Hal yang demikianlah merupakan bentuk nyata dari sebuah pembuktian yang dilakukan karena adanya cinta. Apabila memang kita benar – benar sudah yakin menyukainya, segerakanlah untuk menikahinya.
Namun jika belum merasa mampu untuk melaksanakannya, maka sebaiknya sementara waktu berpuasa atau menahannya, yakni dengan cara mengontrol hawa nafsu dan rasa cintai yang ada dengan berdiam terlebih dahulu. Semua itu dilakukan hanya demi menjaga kesucian diri kita sendiri dan juga khususnya kesucian wanita yang kita cintai.
Nah penjelasan di atas begitu jelas cinta kutukan atau cinta itu hantu. Sebuah momok yang menakutkan jika dihampiri cinta. Tinggal bagaimana kita menyikapinya secara positif atau negatif. Sungguh merugi kalau kita tidak mempunyai cinta yang telah dianugerahkan oleh maha cinta yaitu Allah SWT. Jika kita dianugerahi cinta oleh maha cinta maka apapun yang kita harapkan,inginkan,impikan pasti akan diberikan.
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar