Istilah baru yang saat ini lagi trend di kalangan anak muda, kalangan tua juga boleh mengikuti info ini. Bisa dibilang istilah yang merugikan lawan bicara laki-laki ataupun perempuan. Istilah ini berasal dari Bahasa Inggris yaitu Ghost artinya hantu. mendapatkan ing dibelakangnya. Karena hantu itu sukanya menghilang. Maka Ghosting mempunyai arti yaitu seseorang yang sedang dekat dengan kamu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Ini bisa terjadi di awal hubungan, serta bisa secara langsung atau online. Ghosting adalah pemutusan hubungan secara sepihak tanpa memberikan sebuah peringatan dan langsung menghilang begitu saja. Orang yang melakukan ghosting ini akan menghindari pesan whassApp, telepon ataupun media sosial orang yang dia ghosting. Mengapa orang tiba-tiba ghosting? yaa karena sudah tidak tertarik lagi, seseorang akan memutuskan hubungan dengan pasangan kencannya. Dalam mengakhiri hubungan semakin cepat dirasa akan lebih baik sebelum pasangan benar-benar merasa baper.
Kiat-kiat menghadapi si Tukang 'Ghosting"
1. Berikan respon terang-terangan
2. Jangan manjakan dirinya
3. Berikan respon yang menyenangkan jika tidak ingin putus hubungan dengannya.
4. Mintalah penjelasan darinya
5. Tanyakan mengapa dirinya mengontak kembali.
6. Beritahu bahwa tindakan tersebut menyakiti Anda.
Kiat-kiat menghadapi cowok /cewek Ghosting
1. Tenang dan sabar
2. Pikirkan dengan matang
3. Terima perasan menyakitkan itu
4. Jangan menyakiti diri sendiri
5. Jangan menghubungi dia lagi. kalau perlu hapus kontaknya
6. Belajar maafkan dia dan diri sendiri.
7. Fokus pada diri sendiri mengapai mimpi dan cita-cita
8. Jaga kesehatan mental kamu tetap seimbang(masih banyak yang lain yang lebih baik)
Hukum Ghosting dalam Islam
Ghosting itu menyebabkan terputusnya hubungan silaturahmi . Di dalam islam hal yang tidak boleh terjadi. Bahkan, bagi orang yang memutuskan akan mendapatkan dosa. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu ilmu bagi kita semua bahwa pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain. Sikap ghosting yang disebutkan di awal jika dimaknai konteksnya dengan seseorang yang mempunyai janji kemudian ia menghilang begitu saja, maka yang demikian perbuatan dosa.
Di dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat yang menyinggung tentang silaturahmi, salah satunya QS. Ar Ra'du: 21, di mana orang yang bersilaturahmi merupakan orang yang beriman. Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِۗ
Artinya: "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk." (QS. Ar Ra'du: 21).
Dalam surat lain, Allah melaknat orang-orang yang suka memutus tali silaturahmi sebagaimana dalam firman-Nya. Allah SWT berfirman:
أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
Artinya: "Kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan." (Muhammad: 22).
Begitu pun Allah melaknat orang yang memutus silaturahmi dalam ayat lain. Allah berfirman:
أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Artinya: "Mereka itulah orang-orang yang dilaknati oleh Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (Muhammad: 23).
Yuk, jangan sesekali memutus tali silaturahmi. Perkuat terus tali hubungan silaturahmi Anda dengan orang-orang dekat. Jangan sampai memutus tali silaturahmi. Sebab Allah akan melaknat perilaku demikian.
Komentar
Posting Komentar