KHITBAH 4
Ruang makan yang sederhana tetapi nyaman untuk keluarga kecil seorang ustad. Secangkir kopi dan nyamikan dihidangkan oleh ustadzah Alia kepada suaminya.
"Abi minta tolong bisa? tolong tanyain ke Ikhwan ya?," ucap Ustadzah Alia. "Iya umi..tentang apa?" tanya Ustadz.
"Tentang kesiapan nikah ikhwan, apakah sudah siap nikah,"ucap Ustadzah Alia.
"Bisa-bisa," jawab ustadz.
Sekelompok pemuda bermain basket sangat ramai. Terlihat di sana Ikhwan juga bermain bola dan beberapa kali memasukkan bola ke gawang lawan. Kemudian bell istirahat berbunyi. Sambil terengah-engah minum air putih yang ada di tasnya. Tiba-tiba HP berbunyi, dilirik lalu diangkat.
"Assalamu Alaikum ustadz," ucap Ikhwan.
"Walaikum salam wr wb...ini saya mau nanya, apa kamu tahun ini siap nikah?" tanya ustadznya to the poin.
Ikhwanpun kaget dengan tegas ia jawab,'' InsyaAllah saya siap ustadz, ada apa tadz
.'' Tidak ada apa-apa, nanti saya kabari lagi ya, Assalamu 'Alaikum," ucap ustadz.
"Walaikumsalam Wr Wb,'' ucap Ikhwan sambil geleng-geleng kepala.
Siang ini perkuliahan selesai dengan hasil memuaskan proposal aku diacc dosen pembimbing. Alhamdulillah tidak sia-sia perjuanganku lembur beberapa hari ini. Klunting ada pesan masuk dihpku.
''Nisa, ada kabar baru dari kampus langsung ke rumah ya, ''pesan dari ustadzah Alia
'' InsyaAllah ,Ustadzah,'' isi balesanku.
Motor Scopyku ku pacu dengan kencang. Karena sudah tidak sabar ingin tahu kabar apa yang akan disampaikan nanti. Sampailah aku di parkiran dan kurapikan kerudungku. Kulangkahkan kaki ke pintu rumah ustadzah Alia.
''Assalamu Alalikum,'' sapaku
''Walaikum salam, masuk Nisa..,'' ucap ustadzah Alia
''Silahkan duduk, Nisa,''ucap ustadzah Alia lagi.
Dengan cepat dan malu akupun duduk disamping ustadzah Alia.
"Nisa..Maaf ya ternyata Allah telah memilih jalan lain untuk menjaga hatimu, coba lihat di meja itu. Saya juga kaget tadi ikhwan ke sini memberi undangan ini untuk Abi.'' ucap Ustadzah sambil memeluk aku.
Kulirik di meja telah tertulis surat undangan pernikahan Ikhwan dengan seorang akhwat dari kampus lain.😥 Ternyata kabar baru ini rupanya. Lemas seluruh tubuhku dan kepalaku terasa pening. Kutahan air mata ini supaya tidak jatuh di depan ustadzah.
''Iya ustadzah ..tidak apa-apa, ini semua memang sudah ditakdirkan Allah SWT. Kalau memang ini yang terbaik untuk saya.''ucapku kepada ustadzah Alia dengan semyum kepahitan yang terdalam.
''Nisa ..kamu jangan khawatir Allah akan menyediakan jodoh buat kamu yang jauh lebih baik dan bersabar ya..jalan ini adalah penjagaan Allah yang terbaik buat kamu, jangan bersedih,'' jawab ustadzah
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar