KHITBAH 5
Setelah aku berpamitan pulang. Aku tidak langsung pulang tetapi motor kuarahkan ke pinggir telaga yang sunyi dan sepi. Ya allah ...apa aku salah memilih dia karenaMu?yang baik akhlaknya dan cinta karena Mu. Semoga bukan nafsu. Tapi ternyata engkau berkehendak lain. airmataku begitu deras mengalir.
Aku berusaha menjaga hati dan menyelesaikan dengan cara seperti ini. Ya Allah..kenapa akhirnya jadi begini...aku malu...ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ bukankah rasa cinta ini engkau yang menciptakan. Atau memang Allah tidak rela aku memikirkan jodoh orang lain. Aku benar-benar sangat kecewa Ya Allah...
Ku tidak peduli gamisku kotor terkena debu. Aku bersimpuh dan menangis sampai jilbab dan gamisku basah oleh airmata. Langitpun gelap dan rintik hujan datang perlahan turun membasahi semua yang aku pakai. Biarlah biarlah air hujan ini membersihkan semua kotoran yang ada dalam pikiran dan hatiku ini. Sudah saatnya aku kembali untuk menyelesaikan mimpi dan mewujudkan untuk umi dan abi.
Akhirnya aku pulang dengan membawa semangatku yang hilang. Segera kubersujud di hadapanMu ya Allah. Berikanlah aku kekuatan untuk melupakan semuanya yang terjadi.
''Assalamu Alaikum,''sapaku pada ustadzah pagi hari itu.
''Walaikum salam,Alhamdulillah Nisa kamu ceria hari ini.fresh''jawab ustadzah Alia
''Iya ustadzah..saya sudah move on dan kembali ke mimpi semula,''ucapku
''Baiklah kita mulai ya..kajian hari ini,''ucap ustadzah sambil membuka Al Quran.
Bulan berganti bulan akhirnya skripsiku sudah selesai dan ujian mendapat nilai A. Yudisium mendapat predikat Cum Laude. Kami sangat gembira sekali. Saatnya besok wisuda dan mempersiapkan segalanya.
Alhamdulillah umi abi bisa datang ke wisudaku. Dalam perjalanan ke kampus kutengok diparkiran keluarlah wanita cantik berjilbab syar'i sepertiku. Kemudian dihampiri Ikhwan yang sudah berpakaian gordon lengkap. Bahagia sekali mereka bergandengan tangan. Astafirullah kenapa aku kepo. Segera kualihkan pandanganku ke depan.
''Assalamu Alaiku,'' sapa Aisyah sahabatku. Ayok kelihatnnya mau dimulai upacaranya, buruan yuk ke sana Nisa,''ucap Aisyah.
''Walaiakum salam..oh ya ayo kalo ngitu, umi abi duluan ya..karena nanti kami berbaris di sana,''ucapku pada umi
''Iya Nisa,''ucap Umi
Kamipun satu persatu dipanggil di atas panggung dan mendapat ucapan selamat dari dosen dan rektor. Terima kasih Ya Allah atas bimbinganmu hingga sampai saat ini aku dapat mempersembahkan mimpiku pada umi dan abi.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar