MUSIBAH MEMBAWA BERKAH

 

            Sore itu aku bersama anakku bercanda gembira tanpa ada  apa-apa.Aku melihat televisi RCTI, berita akhir-akhir ini yang trend adalah banyaknya artis yang kawin cerai akibat facebook,selingkuh,ekonomi,ah…ribet banget.Semoga Allah SWT menjaga keluargaku utuh selamanya. Waktu sudah pukul 11.30 WIB. Anak-anak kelihatan lelah,matanya sayu.Wah ngantuk anak ini…..pikirku segera kuambil nasi dan sayur kusuapi keduanya. Karena kenyang mereka pu tertidur pulas. Kuambil air wudhu untuk sholat dhuhur,oh ya aku baru ingat kalo bulan ini waktunya membayar listrik ke budhe Dina.Nanti sore saja sekalian main-main ke sana.Selesai sholat terdengar suara mesin motor berhenti tepat di pintu,aku tengok oh suami tercinta pulang. Aku sambut dengan senyuman yang mungkin bisa menyejukkan hatinya. Mas gimana …ada kabar apa dari mbah kung?’’tanyaku pelan.’’enggak ada apa-apa,’’jawabnya.’’Mana remot TVnya kok ngak ada bun,?’’tanyanya lagi.’’Itu lho dibawah meja,jangan keras-keras.anak-anak baru tidur.’’selorohku.’’Iya-iya…….jawabnya lagi. Aku jatuhkan tubuhku disamping anak-anak siapa tahu bisa tertidur,lumayan bangun nanti bisa hilang lelahku seharian bekerja di rumah.

            ‘’Ibu-ibu susu ….ibu susu.’’si kecil bangun menangis. ‘’Eh adik manis bangun ya….susu lagi,nih ibu buatin lagi.’’jawabku dengan cepat kuambil dot kuisi susu Dancow.Dengan cepat kupeluk anakku yang kedua NURAIDA namanya.Si sulung ikut-ikut bangun segera kusuruh mandi karena sebentar lagi adzan ashar berkumandang.Umi namanya,sekarang sudah kelas 1 SD ,  anakku ini cukup cerdas kemarin juara 1 dikelasnya.Tapi sayang mata anakku ini tidak normal karena sudah sejak TK pakai kacamata minus 10.yach gara-gara bermain sama temannya jatuh dan mungkin terbentur sehingga saraf matanya terganggu.Jus yang mengandung vitamin A sampai

obat apotik sudah aku berikan ke Umi,tapi juga tak kunjung sembuh.Aku selalu berdoa pada Allah supaya anakku itu matanya normal seperti dulu lagi.

‘’Dik,ayo cepet mandi ngaji lho!’’nanti terlambat dimarahi ustad,nangis lagi.’’sapaku. Iya iya bun?’’ jawabnya.Siapin ya bun bajunya sama kerudungnya,biar cepet,’’kata Umi.’’Aku taruh diatas meja,terus uang saku di atasnya,’’jawabku. Dengan cepat dia mandi,pakai baju muslim berangkat ke musholla Al Ikhlas tepatnya berada di belakang rumah kontrakan. Semoga anak-anakku menjadi anak sholihah,anak yang berbakti pada orangtua,agama dan bangsa.Itu doa-aoa yang kami panjatkan setiap hari.

            Jam sudah menunjukkan angka 3.30 si kecil segera kumandikan,aku dandani sangat cantik. Setelah selesai ke belakang ambil nasi satu mangkok beserta sayur sop yang sedikit aku campuri potongan ayam biar ada kaldunya. Satu sendok –satu sendok terus aku suapkan ke mulut si kecil. Alhamdulillah habis,senang sekali perasaanku waktu itu.Biasanya sedikit sekali makannya,paling susu dan makanan kecil saja.Tiba-tiba pintu depan tempat saudaraku dibuka,ngak biasanya. Ternyata dia bersama orang pasar membersihkan ruangan utara yang bersebelahan dengan ruang yang aku tiduri. Aku takut bertanya untuk apa ruangan itu dibersihkan mungkin mau mengusir tikus-tikus yang sedikit demi sedikit membuat generasi di situ. Suamiku ke belakang mandi dan mengambil peralatan sepakbola,biasa mau melatih anak-anak SD latihan bola. Cari kesibukan sekalian menjaga badan tetap bugar.Assalamu’alaikum,’’sapa Umi. ‘’Walaitum talam,’’si kecil menjawab walaupun belum fasih. Lucu juga sih kedengarannya tapi gak apa-apa walaupun kecil dah tahu menjawab salam.

            Adzan magribpun berkumandang, semua keluarga masuk rumah.Sholat jamaah diimami suamiku,anak-anak disampingku. Selesai aku bertanya sama suamiku,’yah,kira-kira untuk apa yaa…ruangan depan dibersihkan.’’oh itu to katanya sih mau disewakan orang pasar itu untuk gudang tepung,’’jawabnya.’’Hah,gudang tepung apa nanti gak takut tikusnya malah banyak,’’jawabku kaget.’’masalah itu terserah mas toni,mungkin sudah dipikirkan,’’jawab ayah. ‘’Seandainya kita punya rumah sendiri yah…..apa bisa yah kita buat rumah kecil saja yang penting bisa untuk berteduh dari hujan dan panas!’’aku bergumam sendiri. ‘’Insya Allah bisa pokoknya kita berusaha dan doa jangan lupa,’’jawab ayah sambil duduk.Kulihat si kecil ngantuk aku buatkan susu langsung saja diminum sambil tiduran.Eh…sebentar saja sudah tidur.Umipun mulai ngantuk walaupun sesekali melihat TV acara shoun the ship.Asyik juga cekikikan sendiri saking lucunya cerita kambing kecil yang pinter itu.Tak terasa aku terbangun mendengar suara handponeku bunyi.siapa ya…..malam malam sms ganggu orang tidur saja.Aku begitu kaget membaca sms itu’’ yan….rmh tanggaku terancam bubar,jadi aku ingin kembali ke prabon aku kasihan anakku, jadi aku minta kamu kembali bersama mbah kung secepatnya seperti dulu biar rumah tanggaku utuh seperti dulu( ini inisiatifku sendiri,sebab akan kontrak ngak punya uang) langsung saja mataku yang tadinya agak mengantuk langsung terbelalak membaca sms itu.Kulihat pengirimnya mas Riza. Tega benar dia mengusirku,bingung bercampur sedih.Di mana hari gini cari kontrakan, mobil untuk angkat angkat. Dari pojok terdengar suara handpone ayah bunyi,segera kuangkat ternyata ada sms dari mas Riza. ,’’Yah…ayah gimana yah ada sms 2 kok sama bunyinya coba dibaca,’’ sambil membangunkan suamiku.Ayah kaget juga baca sms itu. Langsung kami rundingan, alternatif terakhir kami minta bantuan ibu mertua alias ibu suamiku.Habis sholat subuh ayah langsung mengambil motor menuju rumah mertua curhat masalah sms yang betul-betul menguncang rumah tanggaku. Kata ibu aku sekeluarga diminta pindah ke rumah mertua daripada mengontrak  rumah. Padahal aku sama suami rencana buat rumah bulan Juni mendatang,tapi Allah berkehendak lain. Mungkin ini jalan terbaik yang harus kami tempuh,hanya ikhlas dan tawakal yang bisa kami lakukan. Semoga Alah memberikan pertolongan dari jalan tidak terduga. Untung pagi ini aku libur tidak ada jadwal mengajar kesempatan ini aku gunakan untuk beres-beres barang untuk segera pindah.Saat kami sedang mengepaki barang dalam kardus pak puh  datang ,’’ada apa kok beres-beres?’’. Ayah memberikan hp dan membuka sms yang kami terima pagi buta tadi. Pak puh sangat kaget sekali kami disuruh menunggu kalau mungkin mas Toni masih bisa diingatkan. Tapi ternyata suamiku bersikukuh untuk tetap pindah,mungkin dengan kepergian kami keluarga mas Toni bisa kembali baik. Anak-anak semua aku titipkan sama bude yang mengasuh sejak kecil. Waktu berjalan terus tidak terasa sudah jam 03.00 lelah juga rasanya.Besok bagaimana nasib keluargaku????hidup selalu berpindah-pindah. Saat kami istirahat ada tamu yang datang kami bengong karena tidak lain adalah bapak Kadis yang selama ini kami mintai tolong untuk membuat keperluan rumah kami kelak. Kami saling bercerita keluh kesah yang kami alami.Tidak disangka-sangka Bapak Kadis bermaksud membuatkan rumah untuk kami tempati,tapi kami masih ragu-ragu menjawab permintaan bapak Kadis. Kami diminta sholat tahajud dulu minta petunjuk pada Allah SWT.

            Alhasil kami sepakat untuk menyetujui pembuatan rumah itu. Pagi ini kami sowan mbah kung menceritakan yang kami alami sekaligus minta doa restu untuk membuat rumah di sebelah barat rumah mbah kung. Alhamdulillah permintaan kami direstui dan kamipun segera menelpon pak Kadis memberikan jawaban positif mengenai tawaran beliau.Hari –hari kulalui di rumah mertua,semua kesabaran yang aku punyai keluar semua.Biasa sungkan,rikuh pasti terjadi pada semua istri di dunia ini. Alangkah indah bahagia jika yang aku tempati rumah milik sendiri.Memang Allah memberikan rizki pada umatnya tak terhingga jumlah dan jalannya.Aku bersama suami sepakat menyekolahkan sertifikat untuk pinjam uang untuk melunasi biaya pembuatan rumah.Semua orang pasti ngak mau menanggung hutang,takut sih membebani pak Kadis. Semua orang yang mendengar kabar kepindahanku dari kontrakan tersebar luas. Mereka ingin tahu apa penyebabnya,tapi aku hanya memberitahu kalau rumah mau ditempati sendiri sama saudara.

            Hari Selasa tanggal 6 Maret 2011 kami resmi pindah rumah baru. Sungguh bahagia kami menempati rumah yang kami idam-idamkan selama ini. Dengan ruangan yang belum lengkap kami nekat menempati rumah itu. Uang yang tinggal pas-pasan kamipun juga nekat membuat dapur dan kamar mandi dari anyaman bambu yang dibuat serupa tembok untuk sekedar menutupi aktifitas di dapur dan mandi. Itu saja sudah cukup untuk kami nikmati. Kami setiap malam tak henti untuk mengucap syukur pada Allah atas anugrah yang tak terhingga ini. Semula perasaan sedih berubah menjadi bahagia.Sebagai tanda syukur kami seluruh tetangga kami undang syukuran dengan menbaca yasiin bersama-sama dan makan sekedarnya.

              

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTILAH KATA "PERPISAHAN, PISAH KENANG,WISUDA, PURNAWIYATA"

ITULAH KALIAN ...TERKESAN DAN TERKENANG

Jangan Sombong !